Hipertensi portal yaitu peningkatan tekanan vena porta akibat resistensi / tahanan dari aliran di vena porta. Tekanan normal sekitar 6-10 mmHg. Penilaian tekanan ini dg indirect hepatic vein wedge pressure.
Anatomi
Vena porta berjalan dari hepar bercabang ke kanan menjadi SMV dan ke kiri menjadi v.splenicus yg mempunyai p.darah kolateral ke v.epigastrika dan IMV.
SMV bercabang mjd v.iliocolica, v.colica media, dan v.colica dextra. Sementara IMV bercabang mjd v.colica sinistra, v.rectosigmoidea, dan v.haemorrhoidalis superior.
P.darah vena kecil lainnya, v.coroner yang berkolateral ke v.azigos lalu ke v.esofagus. V.retzius ke peritoneal dan vena sappei ke v.lumbar di diafragma.
Etiologi
Pre hepatik : trombosis vena porta.
Hepatik : sirosis (90%), schistosomiasis, hepatititis, ca/tumor hati, hemakromatosis, wilson’s disease.
Post hepatik : budd chiary syndrome, yaitu trombosis vena hepatik
Clinical Findings
4 tanda penting yg plg sering ditemui :
1. Caput medusa
2. Varises esofagus
3. Splenomegali
4. Hemorrhoid
Tanda-tanda klinis lainnya misalnya palmar eritem, spider nevi, oedem tungkai, asites, ginekomastia, jaundice.
The most…
Varises esofagus adalah komplikasi terbanyak dan 50% darinya menyebabkan kematian. 2/3 dr penderita sirosis mengalami hipertensi portal, 2/3 darinya mengalami varises esofagus, dan 2/3 darinya juga mengalami perdarahan dari varises tsb.
Varises esofagus
Tanda dari varises esofagus adalah hematemesis, melena, dan hematochezia (jarang).
Penatalaksanaan awal adalah menjaga status sirkulasi dengan infus 2 jalur dg kateter besar jika perlu, memperbaiki koagulopati dg vit K, transamin, FFP jika perlu, memasang NGT dan kateter foley, dan melakukan pemeriksaan lab rutin dan cross type blood.
Terapi definitif awal adalah dg emergent endoscopic sclerotherapy. Jika perdarahan terusv aktif maka diberikan vasopressin IV dgn Nitrogliserin IV drip utk mencegah MCI atau somatostatin utk menyebabkan vasokonstriksi p.darah mesenterika. Jika masih aktif juga maka lakukan tampon dengan Sengstaken Blakemore Tube.
Jika perdarahan sudah terkontrol mk kembali lakukan endoskopi skleroterapi dan terapi konservatif. Namun bila perdarahan kembali lagi maka sekali lagi lakukan emergent endoscopy sclerotherapy dan pertimbangkan operasi (TIPS, shunt surgery, atau transplantasi hati)
Pilihan Operasi
Utk pasien dgn kondisi buruk atau kandidat transplantasi hati maka dilakukan TIPS (Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt), yaitu memasang stent di antara vena hepatika dan percabangan vena porta via percutaneus-jugular vein. Jika kondisi pasien baik (bukan kandidat transplant) dan non-alkoholik dpt dilakukan Warrent Selective Shunt Surgery (ligasi vena coronary dan distal splenorenal shunt). Sedangkan bagi alkoholik tidak bisa dengan Warrent Selective Shunt krn berisiko tinggi mengalami ensefalopati hepatik, tetapi dilakukan partial shunt dengan Portocaval Syntetic H-graft, yaitu sintetik graft dari vena porta ke vena cava inferior.
Komplikasi perioperatif adalah gagal hati akut akibat menurunnya aliran darah dan komplikasi postoperatif adalah ensefalopati hepatikum akibat menurunnya aliran portosistemik dan berkurangnya klirens metabolit toksin.
Bila terjadi ensefalopati hepatikum maka diberi laktulosa dgn atau tanpa neomisin per oral.
“taken from surgical recall chapter 50”