Long Life Study

Learn N Fun

Things about portal hypertension in the surgery view point

Posted by dokterhasan on September 9, 2010

Hipertensi portal yaitu peningkatan tekanan vena porta akibat resistensi / tahanan dari aliran di vena porta. Tekanan normal sekitar 6-10 mmHg. Penilaian tekanan ini dg indirect hepatic vein wedge pressure.

Anatomi
Vena porta berjalan dari hepar bercabang ke kanan menjadi SMV dan ke kiri menjadi v.splenicus yg mempunyai p.darah kolateral ke v.epigastrika dan IMV.

SMV bercabang mjd v.iliocolica, v.colica media, dan v.colica dextra. Sementara IMV bercabang mjd v.colica sinistra, v.rectosigmoidea, dan v.haemorrhoidalis superior.

P.darah vena kecil lainnya, v.coroner yang berkolateral ke v.azigos lalu ke v.esofagus. V.retzius ke peritoneal dan vena sappei ke v.lumbar di diafragma.

Etiologi
Pre hepatik : trombosis vena porta.
Hepatik : sirosis (90%), schistosomiasis, hepatititis, ca/tumor hati, hemakromatosis, wilson’s disease.
Post hepatik : budd chiary syndrome, yaitu trombosis vena hepatik

Clinical Findings
4 tanda penting yg plg sering ditemui :
1. Caput medusa
2. Varises esofagus
3. Splenomegali
4. Hemorrhoid

Tanda-tanda klinis lainnya misalnya palmar eritem, spider nevi, oedem tungkai, asites, ginekomastia, jaundice.

The most…
Varises esofagus adalah komplikasi terbanyak dan 50% darinya menyebabkan kematian. 2/3 dr penderita sirosis mengalami hipertensi portal, 2/3 darinya mengalami varises esofagus, dan 2/3 darinya juga mengalami perdarahan dari varises tsb.

Varises esofagus
Tanda dari varises esofagus adalah hematemesis, melena, dan hematochezia (jarang).

Penatalaksanaan awal adalah menjaga status sirkulasi dengan infus 2 jalur dg kateter besar jika perlu, memperbaiki koagulopati dg vit K, transamin, FFP jika perlu, memasang NGT dan kateter foley, dan melakukan pemeriksaan lab rutin dan cross type blood.

Terapi definitif awal adalah dg emergent endoscopic sclerotherapy. Jika perdarahan terusv aktif maka diberikan vasopressin IV dgn Nitrogliserin IV drip utk mencegah MCI atau somatostatin utk menyebabkan vasokonstriksi p.darah mesenterika. Jika masih aktif juga maka lakukan tampon dengan Sengstaken Blakemore Tube.

Jika perdarahan sudah terkontrol mk kembali lakukan endoskopi skleroterapi dan terapi konservatif. Namun bila perdarahan kembali lagi maka sekali lagi lakukan emergent endoscopy sclerotherapy dan pertimbangkan operasi (TIPS, shunt surgery, atau transplantasi hati)

Pilihan Operasi
Utk pasien dgn kondisi buruk atau kandidat transplantasi hati maka dilakukan TIPS (Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt), yaitu memasang stent di antara vena hepatika dan percabangan vena porta via percutaneus-jugular vein. Jika kondisi pasien baik (bukan kandidat transplant) dan non-alkoholik dpt dilakukan Warrent Selective Shunt Surgery (ligasi vena coronary dan distal splenorenal shunt). Sedangkan bagi alkoholik tidak bisa dengan Warrent Selective Shunt krn berisiko tinggi mengalami ensefalopati hepatik, tetapi dilakukan partial shunt dengan Portocaval Syntetic H-graft, yaitu sintetik graft dari vena porta ke vena cava inferior.

Komplikasi perioperatif adalah gagal hati akut akibat menurunnya aliran darah dan komplikasi postoperatif adalah ensefalopati hepatikum akibat menurunnya aliran portosistemik dan berkurangnya klirens metabolit toksin.

Bila terjadi ensefalopati hepatikum maka diberi laktulosa dgn atau tanpa neomisin per oral.

“taken from surgical recall chapter 50”

Posted in Artikel Kedokteran | Tagged: , , , , | Leave a Comment »

Enteric fever : Typhoid

Posted by dokterhasan on August 22, 2010

Typhoid fever or enteric fever adl penyakit infeksi akut yg diebabkan oleh S.typhii atau S.paratyphii dengan karakteristik demam berkepanjangan dan gangguan abdominal.

Ada 3 tanda patogenesis, yaitu bakteremia, perubahan sistem RES difus, dan pembesaran patch peyeri dan KGB mesenterik.

Gejala Klinis. Perjalanan klinis dibagi menjadi 3 minggu. Pd mgg pertama gejala muncul secara bertahap. Demam meningkat secara bertahap dengan karakter rendah pada pagi dan mulai meningkat sore dan malam. Gejala lain berupa malaise, nyeri tenggorok, batuk, dan nyeri kepala.
Pd minggu kedua dpt dijumpai tanda khas berupa bradikardia relatif pd <25 % penderita, diare, lidah kotor berselaput putih sampai kecoklatan ditengah dan tepi hiperemis dan tremor, konstipasi, distensi abdomen, serta demam semakin tinggi dan mulai menetap; dimana perbedaan suhu hanya 0.5 C. Erupsi rose spot pd punggung, perut, dan ekstremitas jarang pd org Indonesia. Komplikasi typhoid sering pd akhir minggu kedua atau awal minggu ketiga.
Memasuki minggu ketiga, demam mulai turun secara bertahap dan lisis pd minggu berikutnya. Dapat dijumpai typhoid state yaitu pasien tampak disorientasi, bingung, lesu, insomnia, wajah tdk bersemangat tanpa ekspresi, suram, kelopak mata setengah. Jarang sampai sopor atau koma. Konstipasi msh mngkin tjd, tapi biasanya mengalami pea soup diare, yaitu berak lembek kehijaun / cokelat dan berbau.

Komplikasi. Dibedakan intraintestinal dan ekstraintestinal. Patch peyeri dpt mengalami hiperplasi, nekrosis, dan ulserasi. Jika ulserasi hanya sampai mukosa dan submukosa maka sering menyembuh sendiri meninggalkan jaringan parut dan erosi yg menyebabkan perdarahan. Jika ulkus hingga serosa maka dpt tjd perforasi, meskipun jarang.
Komplikasi ekstraintestin yaitu hematologis (ex, anemia hemolitik, DIC), neuropsikiatri (delirium plg sering dijumpai (10-37%), typhoid toxic, Gangguan kesadaran, meningismus, skizophrenia, meningitis typhosa, Guillain Bare Syd. Kesemuanya ini jarang tjd), Kardiovaskular (miokarditis pd 1-5%), hepatobilier (hepatitis typhosa, kolesistitis akut / kronis), urogenital (transient proteinuria akibat endapan kompleks imun di glomerulus. Manifestasi lain adl syd.nefrotik, sistitis, pielonefritis, dan gagal ginjal yg sering disertai infeksi sistosoma haematobium ).

Patogenesis. kuman masuk mell ingesti,kmd melewati lambung dan pHnya sampai ke lumen usus. Penyebaran juga bisa dari jaringan limfoid faring. Di usus, kuman berhasil melawan pertahanan humoral IgA dan menembus epitel usus sel M. Di lamina propia kuman berkembang biak dan kmd difagositosis oleh makrofage. Kmd dibawa ke patch peyeri. Dr patch peyeri berjalan melalui kgb mesenterika dan duktus torasikus ke sirkulasi sistemik utk mengalami bakteremia pertama. Kmd ke organ2 RES di hati, lien, dan sutul. Di RES kuman berkembang di luar sel dan sinusoid hati. Kmd sebagian lgsg ke sistemik lagi (bakteremia II) dan sebagian dr hati ke kandung empedu, kmd disekresi ke lumen usus dan mengalami siklus td yg kedua kalinya. Pd siklus saat difagositosis kembali atau bakteremia yg kedua kali, dilepaskan mediator2 inflamasi yg memicu munculnya gejala klinis.

Lab exam. leukosit, trombosit, dan Hb hasil bervariasi. Tapi pd umumnya leukopeni, trombositopeni, dan anemia. Meskipun dpt normal atau sedikit tinggi. Pd hitung jenis scr khas didapatkan aneosinofilia, limfopeni, dan shift to the left. LED dpt meningkat.
SGOT/SGPT, albumin utk menyingkirkan komplikasi.
serologis widal kurang sensitif dan spesifik. Widal O yg plg cepat terdeteksi. Kenaikan 4x nilai normal atau kenaikan pd 2x pemeriksaan atau hasil tetap positif memiliki nilai ramal yg cukup baik. Hasil dipengaruhi oleh pemberian antibiotik, gangguan imunitas dan terapi kortikosteroid, waktu pengambilan darah, endemisitas, riw vaxin, rx silang, rx anamnestik.
isolasi kuman. Merupakan diagnostik pasti. Isolasi dari darah dibiakkab od medium oxgall.

Terapi. Diet rendah serat, bed rest, dan antibiotik. Yg direkomendasikan kloramfenikol, tiamfenikol, kotrimoksazol, seftriaxon, dan quinolone.

Posted in Artikel Kedokteran | Tagged: , , , , | Leave a Comment »

Cara Cepet Nanganin syok hipovolemik

Posted by dokterhasan on February 28, 2010

Pasca ikut training course GELS (General Emergency Life Support) sedikit ngerubah cara penanganan pasen gw di IGD. Sedikit krn sebagian besar waktu gw di GELS yg membosankn slm 7 hr itu gw habisin buat ngelamun duduk di blkg…menerawang gak jelas pikiran gw sementara konsulen lg cuap2 depan kelas kasih materi. yaa, tujuan utama gw sbenernya buat nambah2in koleksi sertifikat, SKP, sekaligus jalan2.

Tp guys, gw nangkep bgt mengenai materi syok. Nah, cara penanganannya pun gw praktekin ma pasen2 syok hipovolemik yg ketemu di igd.
Caranya gini… Read the rest of this entry »

Posted in Artikel Kedokteran | Leave a Comment »

Update : Patophysiology DM type II, Goal Therapy, and Drugs

Posted by dokterhasan on November 11, 2009

PATOPHYSIOLOGY DM TYPE II
————————————
PRIMARY :
Peripheral insulin resistance; is the inability of skeletal muscle, liver, and adipose tissue to elicit an adequate response (ie, glucose clearance) to circulating insulin.

Insulin Relative Deficiency as the result of declining Beta cell Pancreas function and mass.

OTHER ABNORMALITIES : Read the rest of this entry »

Posted in Artikel Kedokteran | Leave a Comment »

At a Glance Thalassemia

Posted by dokterhasan on November 11, 2009

Thalassemia is hereditary disorder that characterized by reduction of Globulin Chains synthesis (Chains A (Alpha) or B (Beta)).

Reduced Globin Chain synthesis Reduces Hb Synthesis, Therefore become Anemia Microcytic Hypocrom; which has MCV value less than normal

A-Thalassemia, is due primarily to gene deletion Read the rest of this entry »

Posted in Artikel Kedokteran | 1 Comment »

SLE (SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOUSA), WHAT IS IT ?

Posted by dokterhasan on October 1, 2009

What is Systemic lupus erythematosus (SLE) ?
It is a rheumatic multisystem disease of unknown cause that is characterized by the presence of autoantibodies directed against self-antigens. These antibodies cause inflammatory damage to target organs, including the kidneys, blood-forming cells, and the central nervous system (CNS). The natural history of the disease is unpredictable. Untreated or undertreated SLE may be followed by spontaneous remission, years of smoldering disease, or rapid death. Conversely, early diagnosis and appropriate treatment can greatly improve the prognosis.

What is the main cause of SLE death ?
Major causes of death in patients with SLE include nephritis, CNS disease, infections, pulmonary hemorrhage and myocardial infarction.

What is the Hallmark of SLE ? Read the rest of this entry »

Posted in Artikel Kedokteran | Leave a Comment »

STROKE MANAGEMENT

Posted by dokterhasan on October 1, 2009

STROKE MANAGEMENT
1. Check and maintain vital signs. Manage patent airway, Oxygen delivery, and i.v line.

2. Get patient into Semi Fowler position with seat angle approximately 30. It purpose to maintain good venous return into jugulare vein to avoid the cerebral oedem. Read the rest of this entry »

Posted in Artikel Kedokteran | 2 Comments »

HIPERPLASIA PROSTAT BENIGNA (BPH)

Posted by dokterhasan on February 3, 2009

PROSTAT
Anatomi Kelenjar Prostat
Prostat merupakan kelenjar yang mengelilingi bagian proksimal uretra laki-laki; merupakan jaringan fibromuskular, bentuk kerucut dengan panjang sekitar 2,5 cm dan berat normal 20 g pada dewasa. Ia melintas dari basal ke apeks uretra dan menembus bagian posterior ductus ejakulatorius dari vesica seminalis dan vas deferens yang bertemu pada verumontanum (seminal colliculus) di dasar uretra.

Kelenjar prostat mengeluarkan cairan melalui sekitar 12 ductus excretorius yang terbuka ke dasar uretra di atas. Prostat dikelilingi oleh kapsula tipis, berasal dari stroma, yang kaya akan jaringan otot, dan merupakan bagian dari otot uretra dan mekanisme spingter. Prostat juga dikelilingi oleh pleksus venosus, terutama di bagian anterior dan lateral. Aliran lymphatic dari prostat ke pembuluh limfe hipogastrik, sakral, obturator, dan iliaka eksternal. Read the rest of this entry »

Posted in Artikel Kedokteran | 3 Comments »

Cor Ectopic

Posted by dokterhasan on February 3, 2009

Jantung di Luar Tubuh ? = Cor Ectopic. Kasus yang saya temui di RSU Serang semasa Koass.

Vodpod videos no longer available.

more about "Cor Ectopic", posted with vodpod

Posted in Artikel Kedokteran | Leave a Comment »

Beckham Goal – AC Milan vs Genoa – High Quality

Posted by dokterhasan on February 2, 2009

Another beautiful Free Kick From BECKS!

Vodpod videos no longer available.

Posted in just 4 fun | Leave a Comment »